Panen Raya 15,8 Juta Ton GKG, Harga Beras Masih Naik

Produksi padi Agustus–Oktober 2025 naik 4,16 persen, surplus beras 3,7 juta ton, namun harga di pasar tetap tinggi, pemerintah sebut sebagai anomali.

Avatar photo

- Pewarta

Sabtu, 6 September 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman. (Dok. Kementan)

Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman. (Dok. Kementan)

DI PASAR tradisional Jakarta, aroma beras baru dari karung-karung putih menebar ke udara, namun pedagang masih menyebut harga yang bikin kening berkerut.

Di satu sisi, data resmi pemerintah menunjukkan pasokan beras nasional melimpah, bahkan surplus.

Di sisi lain, harga di tingkat konsumen masih merangkak naik, meninggalkan tanya: benarkah kenaikan harga ini semata karena kurangnya stok?

ADVERTISEMENT

RILISPERS.COM

SCROLL TO RESUME CONTENT

Produksi Padi Nasional Mencetak Rekor Panen Raya Terbesar

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat produksi padi pada periode Agustus hingga Oktober 2025 mencapai 15,80 juta ton gabah kering giling (GKG), naik 4,16 persen dibanding tahun sebelumnya.

Secara kumulatif, sejak Januari hingga Oktober 2025, produksi mencapai 53,87 juta ton GKG atau meningkat 12,17 persen dari periode sama tahun lalu.

Kenaikan produksi itu tak lepas dari meluasnya areal panen di 10 provinsi sentra padi, seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, hingga Banten.

Di luar Pulau Jawa, potensi panen raya juga terlihat di Sumatera Selatan, Lampung, Aceh, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Nusa Tenggara Barat, dan Kalimantan Selatan.

Produksi paling menonjol tercatat di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan dengan 235,57 ribu ton GKG, disusul Indramayu 113,46 ribu ton, serta Barito Selatan 97,94 ribu ton.

Menteri Pertanian Menyebut Kenaikan Harga Sebagai Anomali

Meski panen raya berlangsung, harga beras di sejumlah daerah tetap bergerak naik, sesuatu yang oleh pemerintah dianggap tidak wajar.

“Alhamdulillah, produksi beras kita aman, bahkan surplus 3,7 juta ton hingga Oktober,” kata Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Kamis 4 September 2025.

Menurut Amran, kenaikan harga lebih tepat disebut anomali karena tidak didorong oleh minimnya pasokan atau gagal panen di tingkat petani.

Ia menegaskan ketahanan pangan nasional berada pada kondisi aman, hasil dari kerja keras petani dan dukungan kebijakan pemerintah selama masa tanam.

Program Stabilisasi Pasokan Dan Harga Beras Terus Digencarkan

Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas) dan Perum Bulog mengaktifkan program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di seluruh Indonesia.

Beras SPHP akan digelontorkan ke pasar tradisional, ritel modern, hingga warung kecil agar masyarakat mudah mendapatkan beras terjangkau.

“Pasokan beras SPHP akan terus membanjiri pasar, tidak ada alasan harga naik karena stok kita sangat aman,” ujar Amran menegaskan.

Dengan cara ini, pemerintah berharap rantai distribusi tetap lancar, sekaligus mencegah spekulasi harga di tingkat pengecer dan pedagang.

Pemerintah Mengingatkan Masyarakat Tidak Panik Atas Isu Stok

Selain menjamin pasokan, pemerintah mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh isu yang tidak bertanggung jawab tentang kelangkaan beras.

“Stok beras kita cukup, dan kami akan menindak tegas pihak-pihak yang menimbun atau berspekulasi,” ujar Amran menutup pernyataannya.

Imbauan ini menjadi penting mengingat setiap gejolak harga pangan kerap dijadikan lahan spekulasi, memperkeruh situasi, dan menimbulkan keresahan publik.

Dengan surplus yang diklaim mencapai jutaan ton, kini bola ada di lapangan distribusi: bagaimana memastikan beras melimpah itu benar-benar hadir di meja makan rakyat.****

Berita Terkait

Koreksi Tajam CSA Index September 2025, Apa Artinya untuk IHSG?
Purbaya Yudhi Sadewa Resmi Gantikan Sri Mulyani, Pasar Beri Sinyal Campuran
Menanti Cairnya Dana Serapan Gula Demi Harga Stabil Petani
Klarifikasi BI Soal Uang Baru Rp22.500, Publik Diminta Waspada Hoaks
Galeri Foto Pers Jadi Bukti Transparansi Dan Narasi Keberlanjutan
Hallo.id Resmi Menjadi Media Ekonomi Dengan Fokus Analisis Dan Data Perekonomian Nasional
Pertamina Drilling Catat Efisiensi Lewat IDESS, Pengeboran Kian Andal
Manfaat Press Release Berbayar untuk Publikasi Cepat dan Reputasi Bisnis

Berita Terkait

Sabtu, 13 September 2025 - 18:26 WIB

Koreksi Tajam CSA Index September 2025, Apa Artinya untuk IHSG?

Selasa, 9 September 2025 - 07:39 WIB

Purbaya Yudhi Sadewa Resmi Gantikan Sri Mulyani, Pasar Beri Sinyal Campuran

Jumat, 29 Agustus 2025 - 10:54 WIB

Menanti Cairnya Dana Serapan Gula Demi Harga Stabil Petani

Senin, 25 Agustus 2025 - 09:17 WIB

Klarifikasi BI Soal Uang Baru Rp22.500, Publik Diminta Waspada Hoaks

Selasa, 19 Agustus 2025 - 07:45 WIB

Galeri Foto Pers Jadi Bukti Transparansi Dan Narasi Keberlanjutan

Berita Terbaru