HALLOUP.COM – Basis partai koalisi bakal calon presiden Prabowo Subianto cenderung pada kelompok yang lebih muda.
Hal ini berdasarkan rilis survei nasional dari Indikator Politik, Jumat, 18 Agustus 2023.
Disebutkan dalam kategori tersebut, kelompok basis koalisi Prabowo paling tinggi pada usia kurang dari 21 tahun.
ADVERTISEMENT
Baca Juga:

SCROLL TO RESUME CONTENT
Yakni sebesar 61,4%, lalu, usia 22-25 tahun pada angka 55,9%, dan kelompok usia 26-40 tahun sebesar 48,3%.
Peneliti Utama Indikator Hendro Prasetyo, mengungkapkan hal ini mungkin dikarenakan pemilih pemula dan muda cenderung lebih split, melihat figur tokoh dibandingkan pilihan partai.
“Mungkin kalangan yang lebih terdidik akan melihat kapasitas dan integritas tokohnya seperti apa. Sikap ini bisa memunculkan split tadi,” kata Hendro lewat siaran pers virtual di YouTube Indikator Politik.
Baca Juga:
Prabowo dan Pemimpin ASEAN Tandatangani Deklarasi Kuala Lumpur untuk Visi 2045
Bimo Wijayanto Siap Jabat Dirjen Pajak, Tunggu Pelantikan dari Menteri Sri Mulyani di Kemenkeu
Gelombang PHK Masif di 2025: Angka Meningkat, Sektor yang Terdampak Semakin Meluas
Sedangkan ketertarikan kelompok usia muda kurang dari 21 tahun pada basis koalisi Ganjar Pranowo cenderung lebih rendah.
Yakni hanya mendapat 34,4%, lalu, pada kelompok 22-25 tahun pada angka 15,3%, dan usia 26-40 tahun 35,3%.
Kemudian, kelompok basis koalisi Anies Baswedan pada kelompok usia muda kurang dari 21 tahun mencapai 56,5%, usia 22-25 tahun pada angka 28%, dan usia 26-40 tahun mecapai 44,7%.
Survei Indikator Politik dilakukan periode 15-21 Juli 2023 melalui wawancara tatap muka langsung kepada 1.811 responden.
Baca Juga:
Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Berantas Korupsi dan Lindungi Penegak Hukum dari Ancaman
Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.
Pemerintah Indonesia Ambil Langkah Besar Soal Importasi BBM, Keluar dari Bayang-Bayang Singapura
Diplomasi Ekonomi Indonesia – Australia, Evaluasi 5 Tahunan CEPA dan Isu Mineral Kritis
Dengan menggunakan metode Multistage Random Sampling dengan Margin of Error sebesar ±2,35% pada tingkat kepercayaan 95%.***