HALLOUP.COM – Di hadapan para ulama, calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto bercerita mengenai proses bagaimana dirinya membuat buku.
Menteri Pertahanan RI ini mengatakan jika dirinya terus belajar untuk membuat buku yang dapat menarik minat pembaca.
“Saya bikin buku, berapa buku saya buat. Saya bikin buku menurut saya buku itu bagus.”
“Tapi nggak laku. Saya belajar lagi, bikin buku lagi. Tapi saya belajar sekarang”.
Baca Juga:
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman Lakukan Bersih Bersih Calo Proyek Pengadaan Tanpa Kompromi
“Bikin buku jangan terlalu njelimet. Bikin buku harus banyak gambarnya,” ucap Prabowo.
Lihat juga konten video, di sini: Prabowo Subianto Didoakan jadi Presiden oleh Warga Saat Ziarah ke Makam Sultan Maulana Hasanudin
Prabowo menyampaikan hal itu saat menghadiri Musyawarah Kerja Nasional Majelis Ulama Indonesia (MUI) ke-III di Jakarta, Sabtu (2/12/2023).
Lebih lanjut, Prabowo turut mengemukakan alasan dirinya yang ingin berbakti kepada negara.
Baca Juga:
Ia paham apa yang sedang terjadi kepada bangsa Indonesia dan potensi ancaman yang akan dihadapi di kemudian hari.
Lihat juga konten video, di sini: Calon Presiden Prabowo Subianto Salut dengan Rakyat Banten, Sebut yang Tak Mungkin jadi Mungkin
Untuk itu, jika rakyat memberinya mandat, dirinya akan segera bekerja untuk bangsa dan negara.
“Karena itu kita terus berjuang. Saya lihat masalahnya masih sama, ya.”
Baca Juga:
Sebagai Ketua Umum Partai, Kaesang Pangarep Harusnya Bisa Jadi Role Model Nilai-nilai Antkorupsi
Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.
Polisi Ungkap Kasus Penyebaran Video Porno Anak di Bawah Umur, Temukan Sebanyak 59 Video Porno
“Masalahnya adalah kekayaan bangsa Indonesia tidak tinggal di Indonesia,” kata Prabowo.
Mukernas III MUI dihadiri oleh MUI Pusat dan MUI Provinsi di seluruh Indonesia.
Hadir Ketua Umum MUI KH Anwar Iskandar, Wakil Ketum KH Marsudi Syuhud, Buya Basri Barmanda dan Sekjen Buya Amirsyah Tambunan.***