Indonesia Ungkap Alasan Belum Tarik 1.500 Pramuka Meski Korsel Diterpa Fenomena Gelombang Panas

Avatar photo

- Pewarta

Senin, 7 Agustus 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi. (Dok. Kemlu.go.id)

Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi. (Dok. Kemlu.go.id)

HALLOUP.COM – Pemerintah belum berencana menarik 1.500 pramuka Indonesia, yang sedang mengikuti Jambore Dunia Ke-25 di Korea Selatan akibat diterpa fenomena cuaca gelombang panas.

Hal tersebut disampaikan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, melalui keterangan tertulisnya, Minggu, 6 Agustus 2023.

“Belum. Tadi saya melakukan telepon lagi. Saya tanya rencana mereka dan so far belum ada rencana apa-apa.”

ADVERTISEMENT

RILISPERS.COM

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Mudah-mudahan kondisi membaik, dalam arti cuaca menjadi tidak makin panas,” kata Retno Marsudi.

Baca artikel lainnya di sini: Presiden Jokowi Sebut Fenomena Cuaca El Nino, Pemerintah akan Impor Beras Sebesar 2 Juta Ton

Retno menegaskan, bahwa pihaknya terus berkomunikasi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Seoul.

KBRI sudah beberapa kali mengunjungi tempat Jambore, tepatnya di SaeManGeum, Korea Selatan.

Berdasarkan informasi dari delegasi KBRI Seoul, sebanyak 1.500 pramuka berada dalam kondisi baik-baik saja.

Hanya saja, acara tersebut menghadapi tantangan cuaca yang panas dari waktu ke waktu.

“Yang patut disyukuri adalah sebagian besar dari mereka dalam kondisi baik-baik saja,” kata Retno Marsudi, dikutip media ini dari Infopublik.id.

Berdasarkan informasi pada Rabu (2/8/2023), Otoritas Korea Selatan mengatakan gelombang panas pada musim panas kali ini mengakibatkan korban meninggal.

Korban meninggal bertambah hingga 23 orang, lebih dari tiga kali lipat angka tahun lalu, ketika peringatan panas pemerintah menyentuh level tertinggi, yaitu “serius”.

Sebanyak 21 orang meninggal diduga akibat penyakit yang terkait dengan panas antara 20 Mei hingga akhir Juli.

Menurut keterangan pemadam kebakaran, sementara dua kematian tambahan dilaporkan pada hari Selasa.

Jumlah korban meninggal meningkat tiga kali lipat dari tujuh korban yang dilaporkan pada periode yang sama tahun lalu.***

Berita Terkait

Prabowo–Boluarte Resmikan 50 Tahun Diplomasi RI–Peru
Dari Gunung hingga Lahan, Kebakaran di Kalimantan Bukan Lagi Isu Musiman
Kontrak Pengadaan Bansos COVID-19: Pelajaran Penting bagi Vendor Pemerintah
Jurist Tan Ditetapkan Tersangka Korupsi Chromebook, Dipanggil Penyidik Tak Hadir
Ijazah Jokowi Dipersoalkan, Polda Metro Jaya Temukan Dugaan Pidana
Temuan Menghancurkan: 9 OBA Berbahaya oleh BPOM
Dituding Pilih Blok Timur, Ini Jawaban Resmi Pihak Istana
Prabowo Subianto Peringatkan Negara Bisa Gagal Jika Hukum Tak Adil, Stabilitas Terancam dan Konflik Mengintai

Berita Terkait

Selasa, 12 Agustus 2025 - 08:27 WIB

Prabowo–Boluarte Resmikan 50 Tahun Diplomasi RI–Peru

Jumat, 1 Agustus 2025 - 07:44 WIB

Dari Gunung hingga Lahan, Kebakaran di Kalimantan Bukan Lagi Isu Musiman

Rabu, 23 Juli 2025 - 15:28 WIB

Kontrak Pengadaan Bansos COVID-19: Pelajaran Penting bagi Vendor Pemerintah

Kamis, 17 Juli 2025 - 13:11 WIB

Jurist Tan Ditetapkan Tersangka Korupsi Chromebook, Dipanggil Penyidik Tak Hadir

Sabtu, 12 Juli 2025 - 09:50 WIB

Ijazah Jokowi Dipersoalkan, Polda Metro Jaya Temukan Dugaan Pidana

Berita Terbaru

Petani gula menanti kepastian serapan hasil panen mereka oleh pemerintah. (Pixabay.com/jakob5200)

Ekonomi

Menanti Cairnya Dana Serapan Gula Demi Harga Stabil Petani

Jumat, 29 Agu 2025 - 10:54 WIB