HALLOUP.COM – Calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto mengatakan, pada prinsipnya kemenangan yang diraih tidak boleh menyakiti orang lain.
Hal itu disampaikan Prabowo saat menjadi bintang tamu dalam podcast Deddy Corbuzier yang tayang di channel YouTube @Deddy Corbuzier, Selasa (13/2/2024).
Prabowo kemudian sempat mengutip salah satu filosofi jawa yaitu ‘Menang tanpo ngasorake’. Artinya, ‘Menang tanpa merendahkan’.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Hal tersebut dia sampaikan lantaran menurutnya masih banyak orang yang tidak peduli terhadap orang lain, demi meraih kemenangan/keberhasilan.
“Kadang-kadang, filosofi barat agak beda. Karena yang saya lihat, filosofi barat itu yang penting adalah keberhasilan.”
“It doesn’t matter how you win, as long as you win,” kata Prabowo.
Baca artikel lainnya di sini : Usai Nyoblos Langsung Berenang, Prabowo Ungkap Alasan Berenang Merupakan Olahraga Paling Bagus Baginya
Baca Juga:
Menguak Kasus PT IIM: KPK Perkuat Upaya Penegakan Hukum Investasi Fiktif
Mark Wahlberg Pergi, Paris Hilton Datang: Kisah Rumah Rp1 Triliun di LA
“Dalam rangka mendapat kemenangan untuk kita, pihak kita, diri kita, keluarga kita, (terkadang) kita menyakiti banyak orang.”
“Ada filosofi jawa, ‘Menang tanpo ngasorake’. ‘Menang tanpa merendahkan (menyakiti)’. Itulah yang harus kita pegang,” tegasnya.
Lihat juga konten video, di sini: Bersama Prabowo dan Ratusan Ribu Warga di Sidoarjo, Jawa Timur, Gus Miftah Pimpin Sholawat
Prabowo menambahkan, dengan prinsip itu maka kita akan hidup tanpa rasa dendam terhadap sesama.
Baca Juga:
Jasa Siaran Pers Persriliscom Melayani Publikasi ke Lebih dari 150 Media Online Berbagai Segmentasi
Hidup ini, katanya, harus memiliki prinsip sebagaimana yang dianut oleh para pendekar dan ksatria.
Mereka hidup dengan memegang teguh nilai-nilai kejujuran, keadilan, hingga komitmen untuk membantu pihak-pihak yang lemah serta tertindas.
“Kalau dalam filosofi pendekar, guru-guru saya mengajarkan (kepada saya) tidak boleh punya dendam.”
“Seorang pendekar itu berani. Berani membela kebenaran, keadilan, kejujuran,” ungkapnya.
“Membela yang lemah, miskin, dan yang tertindas. Itu ksatria.”
“Membela harus berani, tapi tidak boleh benci dan tidak boleh dendam,” pungkas Prabowo.***
Baca Juga:
Prabowo dan Pemimpin ASEAN Tandatangani Deklarasi Kuala Lumpur untuk Visi 2045
Bimo Wijayanto Siap Jabat Dirjen Pajak, Tunggu Pelantikan dari Menteri Sri Mulyani di Kemenkeu
Gelombang PHK Masif di 2025: Angka Meningkat, Sektor yang Terdampak Semakin Meluas
Artikel di atas juga sudah dìterbitkan di portal berita nasional Arahnews.com
Sempatkan juga untuk membaca artikel menarik lainnya, di portal berita Terkinipost.com dan Infofinansial.com