HALLOUP.COM – Penerapan bahan bakar minyak (BBM) biodiesel campuran B40 dapat menghemat devisa negara hingga Rp404,32 triliun.
Dengan tersedianya biodiesel B40, maka akan mengurangi ketergantungan pada impor solar sehingga menghemat cadangan devisa.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan hal itu dalam.penjelasannya.
Dua menyampaikan saat memberi sambutan dalam Green Initiative Conference 2024, di Jakarta, Selasa (24/9/2023).
Baca Juga:
Presiden Jokowi Tanggapi Rencana Pertemuan Megawati Soekarnoputri dengan Prabowo Subianto
Soal Meutya Hafid Jadi Menkominfo di Kabinet Prabowo Subianto, Budi Arìe Setiadi: Enggak Apa-apa
“Kesiapan (BBM) B40 sih sudah siap karena kita sekarang (BBM) B35.”
“Biodiesel ini memanfaatkan 54,52 juta kiloliter dan mengurangi impor solar.”
“Devisa yang diselamatkan adalah Rp404,32 triliun,” kata Airlangga
Pemerintah Saat Ini Telah Alokasikan Biodiesel Sebesar 13,4 Juta Kiloliter*
Baca Juga:
Usulkan PT Pupuk Indonesia dan Perum Bulog di Bawah Kementan, Wamentan Sudaryono Ungkap Alasannya
Untuk jenis B35 yang sudah diterapkan, Pemerintah mencatat saat ini telah mengalokasikan biodiesel tersebut sebesar 13,4 juta kiloliter.
Dikutip dari Sawitpost.com, B40 direncanakan bakal menggantikan B35 mulai 2025.
B40 merupakan BBM dengan campuran bahan bakar komposisi 40 persen minyak kelapa sawit dan 60 persen solar.
Airlangga memaparkan, selama tahun 2018-2024, volume biodiesel yang tersalurkan sebesar 63,04 juta kiloliter.
Baca Juga:
Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.
Pihak Kaesang Pangarep Bantah Keterangan KPK Soal Jumlah Penumpang Jet Pribadi yang Digunakan ke AS
491 Rumah Terdampak Gempa Berkekuatan M5,0, Sebanyak 81 Warga Kabupaten Bandung Alami Luka-luka
Program tersebut, dapat membantu memenuhi komitmen Pemerintah untuk menurunkan emisi gas rumah kaca (GRK) sebesar 538 juta ton CO2 dari sektor energi.
Atau sebesar 12,5 persen dari skenario business as usual (BAU) pada 2030.
Penerapan B40, menurut Airlangga, mampu mempercepat transisi energi Indonesia untuk mencapai emisi nol karbon atau net zero emission (NZE).
Pembatasan Ekspor CPO Berimbas Harga CPO Naik di Pasar Global*
Ia juga menilai Indonesia sudah siap untuk menerapkan biodiesel B40 tahun depan.
“Kesiapan (BBM) B40 sih sudah siap, karena kita sekarang (BBM) B35,” katanya pula.
Nantinya, pemberlakuan B40 akan menyedot banyak penggunaan minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) sebagai bahan dasar untuk BBM tersebut.
Namun, ia memastikan bahwa pasokan CPO akan tetap mencukupi untuk kebutuhan B40.
“Cukup, (CPO) cukup. Sekarang kan (sudah biodiesel) B35,” ujar Airlangga.
Guna mencukupi pasokan kebutuhan dalam negeri, Indonesia mengeluarkan kebijakan pembatasan ekspor CPO.
Hal ini berimbas pada harga minyak sawit CPO di pasar global yang mulai naik.***
Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Infokumkm.com dan Harianinvestor.com
Jangan lewatkan juga menyimak berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media Aktuil.com dan Adilmakmur.co.id
Sedangkan untuk publikasi press release serentak di puluhan media lainnya, klik Rilisbisnis.com (khusus media ekbis) dan Jasasiaranpers.com (media nasional)
Atau hubungi langsung WhatsApp Center Rilispers.com (Pusat Siaran Pers Indonesia /PSPI): 085315557788, 087815557788, 08111157788.
Klik Persrilis.com untuk menerbitkan press release di portal berita ini, atau pun secara serentak di puluhan, ratusan, bahkan 1.000+ jaringan media online.
Pastikan juga download aplikasi Hallo.id di di Playstore (Android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik. Media Hallo.id dapat diakses melalui Google News. Terima kasih.