HALLOUP.COM – Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyampaikan adanya potensi cuaca ekstrem di Indonesia.
Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru, dan kondisi ini diprediksi bisa terjadi hingga awal tahun 2024.
Pernyataan tersebut disampaikan Dwikorita seusai rapat dengan Menteri Perhubungan Budi Karya dalam dan Kepala KNKT Soerjanto Tjahjono di Kantor Kemenhub, Jakarta Pusat, Selasa (19/12/2023).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Waspadai untuk wilayah Indonesia bagian selatan, termasuk Jawa dan Sumatera bagian selatan setelah Natal hingga sampai setelah tahun baru, awal bulan.”
“Itu potensi hujan lebat bisa sampai ekstrem dapat disertai angin kencang,” kata Dwikorita.
Baca artikel lainnya di sini : Termasuk Papua Barat, Sejumlah Wilayah Indonesia Diprakirakan Alami Hujan Disertai Petir
Lebih lanjut Dwikorita menjelaskan potensi cuaca ekstrem juga perlu diatensi sebelum hari raya Natal.
Baca Juga:
Konsolidasi 2025: Merger Garuda Pelita Masih di Meja Kajian
Koreksi Tajam CSA Index September 2025, Apa Artinya untuk IHSG?
Jejak Panjang Arif Budimanta, Ekonom Muhammadiyah Tutup Usia 57
Terutama untuk wilayah Utara Indonesia, dengan batasnya daerah khatulistiwa.
“Namun, untuk masa itu, sebelum Natal yang perlu diwaspadai di wilayah Indonesia bagian utara. Utara khatulistiwa”.
Lihat juga konten video, di sini: Menangkan Prabowo-Gibran, Sedulur Kaesang Jokowi Lepas Roadshow Bus Kampanye Jakarta-NTB
“Batasnya khatulistiwa, Sumatera Utara, Aceh, Kalimantan itu sudah perlu diwaspadai sejak sebelum Natal,” tuturnya.
Baca Juga:
Purbaya Yudhi Sadewa Resmi Gantikan Sri Mulyani, Pasar Beri Sinyal Campuran
Kunjungan 8 Jam Prabowo ke Beijing, Pertemuan Xi Jinping dan Putin
Selain cuaca ekstrem, Dwikorita menyebut di masa Nataru ini ada potensi gelombang tinggi di Samudera Hindia, Pasifik, hingga Selat Sunda.
Dia juga mengingatkan soal arus dan angin kencang.
“Seperti itu juga gelombang tinggi, terutama di Samudera Hindia, di Samudera Pasifik, di Selat Sunda, terutama menjelang akhir tahun.”
“Terutama arus kencang, angin kencang, dan bisa dengan gelombang tinggi,” terangnya.***