Sudah Berlangsung 8 Tahun, Perundingan Perjanjian IEU CEPA Belum Tuntas, Ini Harapan Menteri Rosan Roslani

Avatar photo

- Pewarta

Selasa, 10 Desember 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan Roeslani. (Facebook.com/@Rosan Roeslani)

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan Roeslani. (Facebook.com/@Rosan Roeslani)

HALLOUP.COM – Perundingan perjanjian Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU CEPA) telah berlangsung selama lebih dari 8 tahun.

Namun hingga saat ini perundingan perjanjian IEU CEPA masih belum tuntas juga.

Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinator Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani menyatakan hal itu 2024 di Jakarta, Senin (9/12/2024).

Dikutip Harianinvestor.com, Rosan beharap para pihak yang terlibat, termasuk Kementerian Investasi dan Hilirisasi yang dipimpinnya, dapat segera menuntaskan perundingan tersebut.

“Di kementerian kami (Kementerian Investasi dan Hilirisasi), kami senantiasa mendorong untuk menuntaskan (perundingan terkait perjanjian) ini bersama kementerian lain,” katanya.

Penyelesaian Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU CEPA) dapat meningkatkan potensi kerja sama antara kedua pihak.

“Saya sangat yakin jika IEU CEPA dapat diselesaikan, maka akan membuka semua potensi kerja sama dengan perusahaan-perusahaan Eropa,” ujar Rosan Roeslani.

Rosan menyampaikan hal itu dalam acara Indonesia-Europe Investment Summit 2024.

Rosan menuturkan bahwa investasi dari para pelaku bisnis dari Eropa merupakan salah satu tumpuan pembangunan ekonomi Indonesia.

Ia mengatakan bahwa investor Eropa memiliki keahlian, teknologi, dan sumber daya yang dapat mengoptimalkan pengembangan potensi ekonomi nasional.

Salah satu potensi tersebut adalah energi terbarukan dan energi bersih yang bersumber dari tenaga surya, air, ombak, angin, dan panas bumi yang hampir mencapai 3.700 Gigawatt (GW).

Namun, pemerintah Indonesia tidak dapat mengembangkan potensi tersebut sendirian.

Baca Juga:

Jokowi Sebut Polemik Ijazahnya di Universitas Gadjah Mada Termasuk Pencemaran Nama Baik

Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.

Presiden Prabowo Subianto Ungkap Alasan Lakukan Inisiasi Beasiswa Terhadap Anak-anak Palestina

HMN Media Holding Tunjuk Wartawan Senior Dharono Trisawego Sebagai Pemimpin Redaksi Hallobandung.com

Karena upaya tersebut membutuhkan investasi yang besar, teknologi yang canggih, dan sumber daya manusia yang terlatih.

“Oleh karena itu, bekerja sama dengan para mitra, terutama dari negara-negara Eropa, sangat penting bagi kami.”

“Bersama-sama kita dapat menjembatani kolaborasi ini dan menciptakan kemitraan yang mengedepankan keberlanjutan, inovasi, dan inklusivitas,” ujarnya.

Ketua Kamar Dagang Eropa (EuroCham) di Indonesia Francois de Maricourt mengatakan bahwa pihaknya juga berharap perundingan IEU CEPA dapat segera tuntas.

Ia menyatakan bahwa perjanjian kemitraan ekonomi tersebut berpotensi meningkatkan arus perdagangan dan investasi antara Uni Eropa dan Indonesia secara signifikan.

Selain itu, pihaknya juga berkomitmen mendukung upaya pemerintah Indonesia dalam melaksanakan reformasi kebijakan.

Guna meningkatkan iklim usaha dan investasi serta menciptakan ekonomi berkelanjutan.

“Di EuroCham, kami senantiasa berkomitmen untuk membina kemitraan yang kuat antara Eropa dan Indonesia.”

“Menjembatani kerja sama untuk mendorong inovasi hijau, pertumbuhan berkelanjutan, dan kesejahteraan bersama demi masa depan yang lebih baik,” imbuh Francois de Maricourt.***

Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Infoekbis.com dan Pangannews.com

Jangan lewatkan juga menyimak berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media Bogorterkini.com dan Hallopresiden.com

Sedangkan untuk publikasi press release serentak di puluhan media lainnya, klik Rilisbisnis.com (khusus media ekbis) dan Jasasiaranpers.com (media nasional)

Atau hubungi langsung WhatsApp Center Rilispers.com (Pusat Siaran Pers Indonesia /PSPI): 08531555778808781555778808111157788.

Klik Persrilis.com untuk menerbitkan press release di portal berita ini, atau pun secara serentak di puluhan, ratusan, bahkan 1.000+ jaringan media online.

Pastikan juga download aplikasi Hallo.id di di Playstore (Android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik. Media Hallo.id dapat diakses melalui Google News. Terima kasih.

Berita Terkait

Dana Haji Sebagai Pilar SWF Syariah: BPKH Tawarkan Konsep Sovereign Halal Fund untuk Kesejahteraan Umat
Inti dari Pembentukan Kopdes Merah Putih adalah Musyawarah Desa Khusus yang Libatkan Semua Elemen
Kerajaan Arab Saudi dan Indonesia Tingkatkan Kerja Sama Strategis di Bidang Pertambangan dan Mineral
CSA Index April 2025 Berikan Sinyal Penting Bagi Pemerintah untuk Dorong Optimisme Pasar
Jelang Musim Tanam April, Petani Nusa Tenggara Barat (NTB) Nikmati Kemudahan Akses Pupuk Subsidi
Pihak Bea Cukai Jangan Macam-Macam! Presiden Prabowo Subianto Tegaskan Basmi Rente Impor
Terkait Penerapan Tarif Resiprokal Amerika Serikat, Prabowo Subianto Sampaikan Sikap Resmi Indonesia
Agus Noorsanto Jadi Wadirut dan Ahmad Solichin Lutfiyanto Jadi Direktur Human Capital & Compliance, RUPST BRI

Berita Terkait

Kamis, 24 April 2025 - 18:37 WIB

Dana Haji Sebagai Pilar SWF Syariah: BPKH Tawarkan Konsep Sovereign Halal Fund untuk Kesejahteraan Umat

Sabtu, 19 April 2025 - 14:45 WIB

Inti dari Pembentukan Kopdes Merah Putih adalah Musyawarah Desa Khusus yang Libatkan Semua Elemen

Kamis, 17 April 2025 - 11:51 WIB

Kerajaan Arab Saudi dan Indonesia Tingkatkan Kerja Sama Strategis di Bidang Pertambangan dan Mineral

Jumat, 11 April 2025 - 16:07 WIB

CSA Index April 2025 Berikan Sinyal Penting Bagi Pemerintah untuk Dorong Optimisme Pasar

Kamis, 10 April 2025 - 08:19 WIB

Jelang Musim Tanam April, Petani Nusa Tenggara Barat (NTB) Nikmati Kemudahan Akses Pupuk Subsidi

Berita Terbaru